Sumenep, PamorRakyat.com
8 September 2025 – Suasana penuh khidmat dan haru menyelimuti halaman Masjid Babus Salam, Desa Bancamara, Pulau Oksigen Gili Iyang, pada malam Selasa (8/9/2025). Ribuan jamaah memadati lokasi untuk mengikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menghadirkan penceramah KH. Moh. Tajul Arifin Billah, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Fatah Lomutan Bondowoso.
Dalam tausiyahnya, KH. Tajul Arifin Billah menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar perayaan lahirnya Rasulullah, melainkan momentum untuk meneladani kesabaran dan keteguhan hati beliau dalam menghadapi ujian kehidupan.
> “Kita tidak boleh putus asa atas segala cobaan dan kesedihan yang menimpa kita. Rasulullah SAW sendiri mengalami berbagai kehilangan yang menyayat hati, mulai dari wafatnya ayah dan ibunda beliau, kakek, paman, hingga anak-anaknya dan istri tercinta, Sayyidah Khadijah. Namun, Nabi tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Beliau tetap tegar, sabar, dan terus menyebarkan cahaya Islam. Dari sini kita belajar bahwa cobaan adalah bagian dari hidup, dan yang terpenting adalah bagaimana kita meneladani kesabaran Nabi,” tutur KH. Tajul Arifin Billah dengan suara penuh ketegasan namun sarat kelembutan.
Beliau juga mengingatkan bahwa masyarakat hari ini kerap mudah berputus asa ketika menghadapi musibah, kehilangan, maupun kesulitan ekonomi. Padahal, kata beliau, “Justru di situlah kita diuji untuk meniru kekuatan iman Nabi Muhammad SAW, agar tetap tegar menghadapi segala hal dengan hati yang lapang dan penuh harapan.”
Acara Maulid yang diperkirakan dihadiri lebih dari 1000 jamaah ini juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat Pulau Oksigen Gili Iyang. Selain itu, kehadiran jamaah dari berbagai daerah menambah semarak peringatan Maulid Nabi di pulau yang dikenal dengan kualitas udaranya yang sangat sehat tersebut.
Tidak hanya ceramah, acara ini semakin meriah dengan penampilan Jam’iyah Hadrah Generasi Muslim (Geslim) yang sengaja didatangkan langsung dari Desa Prambanan, Kecamatan Gayam. Iringan shalawat yang mereka lantunkan membuat suasana semakin hidup, penuh semangat religius, sekaligus menambah kekhidmatan jalannya acara. Lantunan shalawat dari Geslim ini disambut hangat oleh jamaah, banyak di antaranya yang ikut bershalawat bersama dengan penuh semangat.
Salah satu tokoh muda yang hadir, Ustadz Ainur Hidayat, alumni Pondok Pesantren Assalafi Asy-Syafi’i Nurul Huda Nyamplong, memberikan kesan mendalam atas acara tersebut.
> “Tahun ini sungguh sangat membahagiakan bagi saya. Setelah sekian lama merantau di Jakarta, akhirnya saya bisa pulang ke tanah kelahiran. Kepulangan saya kali ini benar-benar istimewa karena saya berkesempatan mengikuti rangkaian acara keagamaan yang penuh makna. Mulai dari Peringatan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, lalu menghadiri Maulid sekaligus Haul Masyayikh di Ponpes Assalafi Asy-Syafi’i Nurul Huda Nyamplong, dan puncaknya, ketika kembali ke kampung halaman saya dapat ikut serta dalam peringatan Maulid Nabi di Masjid Babus Salam Bancamara yang begitu meriah dengan lantunan hadrah Geslim. Rasanya luar biasa, ada kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,” ungkapnya dengan wajah sumringah.
Ia menambahkan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting untuk mempererat persaudaraan, menumbuhkan semangat religius, serta menjaga tradisi keislaman yang telah diwariskan oleh para ulama dan kiai terdahulu.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Babus Salam Bancamara ini ditutup dengan doa bersama, lantunan shalawat, serta pembagian berkat kepada jamaah. Antusiasme masyarakat yang hadir menjadi bukti nyata bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW tetap terpatri kuat di hati umat Islam, khususnya masyarakat Pulau Oksigen Gili Iyang.